UHAMKA Gelar Seminar Pendidikan Deteksi Dini Penyimpangan Seksual

Lembaga Penelitian dan Pengkajian Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (LPP AIKA) Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA (UHAMKA) menyelenggarakan Seminar dengan tema”Perilaku Seksual Menyimpang; Tinjauan Psikologi, Perlindungan Hukum dan Masa depan Peradaban yang dilaksanakan pada 30 Desember 2019 di Aula lt.4 Kampus A UHAMKA Limau, Jakarta Selatan.

Seminar ini dihadiri oleh pembicara yang mumpuni dibidangnya yakni Dr. H. Anwar Abbas, M.M (Sekretaris Jendral Majelis Ulama Indonesia), Dr. H. Manager Nasution, M.A (Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban) dan Wijaya Paputungan (Peneliti dan Akademisi Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Wakil Rektor IV UHAMKA Dr. H. Bunyamin, M.Pd.I menyampaikan apresiasinya kepada LPP AIKA UHAMKA yang telah menyelenggarakan seminar ini. Menurutnya, para peserta perlu mengetahui bahwa seminar yang bertemakan Perilaku Seksual Menyimpang ini diprogram oleh UHAMKA untuk terus diselenggarakan minimal pertiga bulan atau minimal empat kali dalam setahun. Terdapat tiga pembahasan pada seminar ini yakni dari masa depan peradaban, aspek hukum dan dari sisi psikologi. Melalui seminar ini beliau berharap agar mahasiswa akan mendapatkan informasi memadai yang jarang didapatkan dalam kelas perkuliahan.

“Mudah-mudahan para mahasiswa akan mendapatkan informasi yang memadai yang jarang didapatkan dari kelas-kelas perkuliahan,” ungkap Wakil Rektor IV UHAMKA.

Selain itu,Sekjend MUI, Dr. H. Anwar Abbas menyampaikan terkait bahaya perilaku seksual menyimpang yakni terdapat 78 persen pelaku homoseksual terjangkit penyakit-penyakit menular dan rentan terhadap kematian. Rata-rata usia laki-laki yang menikah adalah 75 tahun sedangkan rata-rata usia perilaku seksual menyimpang seperti gay adalah 45 tahun. Hal ini disebabkan oleh sulitnya mendapat ketenangan hidup karena selalu berganti-ganti pasangan.

Selain itu, dampak pendidikan yang dialami oleh seorang homoseksual adalah putus sekolah yang 5 kali lebih besar dari siswa normal. Keadaan ini terjadi karena perasaan ketidakamanan dan ketidaknyamanan yang dirasakan.

Usai pemaparan dari ketiga narasumber diadakan sesi tanya jawab dari para peserta yang hadir terkait acara tersebut