Mahasiswa FKIP UHAMKA Berdayakan Janda 2 Anak yang Kesulitan Ekonomi di Masa Pandemi

Jakarta – Semenjak datangnya pandemik covid-19, masyarakat yang kesulitan semakin bertambah. Hal ini membuat Selina dan dua orang rekannya (Wilanda dan Lifia) mahasiswa pendidikan UHAMKA termotivasi membatu Ibu Suryani.
Ibu suryani adalah seorang janda yang memiliki 2 anak dan dalam memenuhi kebutuhannya masih kekurangan, ditambah lagi Ibu Suryani sendiri memiliki penyakit kantung kemih yang bocor sehingga terbatas dalam aktifitas kesehariannya.
Selina menceritakan bahwa setelah melakukan peninjauan lebih jauh terhadap beberapa keluarga duafa, akhirnya dirinya dan dua rekannya memilih Ibu Suryani sebagai duafa yang paling memerlukan bantuan tersebut pada saat itu.
Selina, Wilanda dan Lifia, mahasiswa FKIP UHAMKA menyerahkan bantuan pemberdayaan keluarga dhuafa kepada ibu suryani
“Kami mengunjungi rumah Ibu Suryani untuk melihat kondisinya secara keseluruhan. Ibu Suryani hanya mengandalkan penghasilan dari kerja panggilannya sebagai ART, sehingga penghasilannya tidaklah tentu. Sedangkan beliau harus menghidupi kedua anaknya dan memenuhi kebutuhan hidup mereka dengan keterbatasan penyakitnya.” Tutur Selina dalam keterangannya, Senen, (25/01/2021).
Sebagai tindak lanjut, Selina dan dua rekannya Wilanda dan Lifia , Mahasiswi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Uhamka ini menyusun strategi dan melakukan penggalangan dana baik secara virtual seperti maupun melalui jaringan yang mereka miliki.
“ Setelah penggalangan dana selama kurang lebih 2 bulan, kami berhasil memperoleh dana sebesar Rp. 1.835.000,00. Kemudian dari dana tersebut kami menyusun rancangan bantuan yang akan disalurkan mulai berupa bantuan sembako, sepeda untuk akses pekerjaan, dan uang tunai. Sehingga pada Sabtu 09 Januari 2021, alhamdulillah bantuan tersebut dapat disalurkan kepada Ibu Suryani dengan lancar”. Tutur Selina.
“Ibu Suryani dan dua anaknya sangat senang, bersyukur dan sangat berterimakasih kepada kami dan Uhamka” tambah Wilanda.
Kegiatan pemberdayaan keluarga duafa ini selain sebagai salah satu bagian dari tugas mata kuliah Kemuhammadiyahan, juga sebagai wujud dari implementasi dari surah Al Maun yaitu membatu orang yang lemah.
“Banyak hikmah yang dapat kita ambil dari kegiatan pemberdayaan keluarga duafa ini, termasuk harus pandai bersyukur terhadap apa-apa yang kita miliki. Jangan selalu melihat ke atas, karena banyak orang lain di bawah kita yang lebih membutuhkan dan lebih kekurangan dari pada kita. Kami juga berterimakasih kepada Bapak Amirullah, M.A, yang sudah membimbing dan mendampingi kami dalam pemberdayaan keluarga duafa ini” ujar Selina dalam keteranganya.
*amr